IGambar iustrasi saat WBP Lapas Yogyakarta bertemu keluarganya.| Husni/ Humas Lapas Jogja
YOGYAKARTA — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta tetap memberikan pelayanan kunjungan bagi warga binaan meskipun ditunjuk oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) DIY sebagai tuan rumah Tasyakuran Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61 pada Senin (28/4).
Acara yang digelar secara hibrid tersebut dipusatkan di kantor pusat Ditjenpas di Daerah Khusus Jakarta, sementara untuk wilayah DIY, Aula Sasana Krida Wiraguna Lapas Yogyakarta ditunjuk sebagai lokasi utama oleh Kanwil Ditjenpas DIY. Meskipun dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan tingkat wilayah, pelayanan kunjungan tetap berlangsung sesuai jadwal, meliputi Wisma Sido Luhur, Sido Drajat, Sido Rukun, Wisma Poliklinik, hingga Wisma Dapur.
Kepala Lapas Yogyakarta, Marjiyanto, menegaskan bahwa pelayanan kepada WBP tetap menjadi prioritas utama. “Layani sebaik-baiknya, penuhi hak Warga Binaan sesuai Undang-Undang No 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan,” ujarnya. Ia juga mengingatkan kepada seluruh petugas untuk tetap menerapkan prosedur pengawasan secara ketat, termasuk penggeledahan terhadap pengunjung dan barang bawaan sebelum bertemu dengan warga binaan.
Tasyakuran HBP ke-61
Tasyakuran HBP ke-61 diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pemutaran video rangkaian kegiatan HBP 2025. Dalam kesempatan tersebut, juga diberikan penghargaan kepada sejumlah mitra Pemasyarakatan, seperti Kanwil Hukum DIY, BNN DIY, Korem 072/Pamungkas, Polda DIY, Ombudsman RI Perwakilan DIY, BRI Kantor Cabang Cik Di Tiro, dan PMI Kota Yogyakarta.
Kepala Kanwil Ditjenpas DIY, Lili, tengah memotong tumpeng tasyakuran HBP ke - 61 di Aula Lapas Yogyakarta.| Husni/ Humas Lapas Jogja
Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, dalam laporannya menyampaikan keberhasilan berbagai kegiatan dalam rangka HBP ke-61, mulai dari Pekan Olahraga dan Seni, Bakti Sosial, Donor Darah, hingga IPPAFest 2025. “Kesuksesan seluruh rangkaian kegiatan tersebut tidak lepas dari kontribusi dan dukungan seluruh jajaran Pemasyarakatan,” katanya.
Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menekankan pentingnya refleksi dalam momen HBP ini. “Pemasyarakatan bukan sekadar urusan penjara, tapi tentang memberikan harapan dan membangun kembali jati diri manusia,” ujarnya.
Menimipas juga memberikan mengapresiasi kesediaan tanpa pamrih dari para petugas yang bekerja dalam sunyi, menjaga api pembinaan tetap menyala di tengah gelapnya stigma, tantangan, dan keterbatasan. “Petugas yang berjaga malam, ketika dunia tertidur. Petugas yang memfasilitasi Warga Binaan belajar bertani, menjahit, membatik, ketika dunia hanya melihat tembok dan jeruji. Petugas yang menjalankan tugas dengan penuh dedikasi, meskipun tanpa sorotan, tanpa pujian, bahkan tanpa pengakuan,” pujinya.
Lapas Yogyakarta meraih dua penghargaan, diserahkan pada acara Tasyakuran HBP ke-61.| Istimewa
Pelaksanaan Tasyakuran Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61 di Lapas Yogyakarta menjadi bukti nyata bahwa pelayanan kepada Warga Binaan tetap menjadi prioritas utama, meskipun di tengah kesibukan mengikuti seremoni tingkat nasional. Komitmen petugas dalam menjalankan tugas dengan dedikasi tinggi, sesuai amanat undang-undang dan semangat kemanusiaan, turut memperkuat citra positif Pemasyarakatan sebagai pilar penting dalam sistem hukum dan keadilan restoratif di Indonesia. [HT]