Prosesi Wisuda Santri Madrasah Alquran Al-Fajar Lapas Yogyakarta. (Husni/Humas Lapas Jogja)
YOGYAKARTA – Suasana haru dan khidmat menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta pada Rabu (16/4), saat 70 warga binaan sebagai santri Madrasah Alquran Al-Fajar resmi diwisuda dalam Wisuda Tahap XII 2025. Momen ini menjadi penanda penting keberhasilan program pembinaan keagamaan yang telah berjalan sejak tahun 2018.
Bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta dan Baznas DIY, kegiatan ini memberikan apresiasi kepada para warga binaan yang telah tekun mempelajari, menghafal, dan memperbaiki bacaan Alquran. Dari total 70 wisudawan, 22 santri berhasil menyelesaikan program Tahfidz, 35 santri mengikuti Tahsin Alquran, dan 13 santri menyelesaikan pembelajaran Iqra. Seluruhnya dinyatakan lulus ujian oleh para Penyuluh Agama dari Kemenag Kota Yogyakarta.
Kepala Lapas Yogyakarta, Marjiyanto, dalam sambutannya mengenang perjalanan awal program ini. "Saya masih ingat wisuda santri yang pertama, yang dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Saat itu, saya menjabat sebagai Kepala KPLP di lapas ini. Kini, kita telah memasuki wisuda yang ke-12. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk mendukung program ini," ujarnya.
Data Santri Wisuda sejak wisuda I tahun 2018 sampai dengan Wisuda XI tahun 2024. (Madrasah Alquran Al-Fajar Lapas Jogja)
Ia juga menyampaikan bahwa sejak didirikan, Madrasah Alquran Al-Fajar telah mewisuda sebanyak 767 santri WBP. Program ini menjadi bagian penting dari proses pembinaan yang bertujuan membentuk pribadi yang lebih baik melalui pendekatan spiritual.
"Selamat kepada para santri WBP yang diwisuda hari ini. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berubah menjadi pribadi yang lebih baik," harapnya.
Prosesi wisuda diisi dengan penyematan samir dan penyerahan piagam penghargaan oleh para pejabat yang hadir, disaksikan oleh para pendamping, pembimbing, serta tamu undangan. Acara kemudian dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh penyuluh fungsional dari Kemenag Kota Yogyakarta.
Kehadiran perwakilan dari Baznas DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, dan Kantor Kementerian Agama turut menambah semarak dan kekhidmatan acara dengan adanya test hafalan secara langsung bagi wisudawan penghafal Alquran.
Kepala Lapas mengalungkan samir dalam prosesi wisuda Santri Madrasah Al-Fajar Lapas Yogyakarta. (Husni/Humas Lapas Jogja)
Kepala Lapas juga bepesan langsung kepada kepada para WBP agar dapat terus istikamah dalam mempelajari, menghafal, dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Jangan pernah lelah untuk berbuat baik, dan jangan pernah berhenti menjadi orang baik. Yakinlah kebaikan akan menuntun kita ke arah yang benar," pesannya.
Wisuda ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi wujud nyata bahwa dari balik jeruji besi, cahaya perubahan tetap bisa menyala melalui bimbingan dan pembinaan berkelanjutan.