Para Warga Binaan Lapas Yogyakarta, tengah bersiap mengikuti pembinaan manasik haji. | Husni/ Humas Lapas Jogja
YOGYAKARTA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta kembali menggelar pelatihan manasik haji dan umrah bagi 213 warga binaan pada Selasa (3/6). Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan kepribadian berbasis keagamaan yang bertujuan memperdalam pemahaman rukun Islam kelima dan membangkitkan semangat religius warga binaan.
Kepala Lapas Yogyakarta, Marjiyanto, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan implementasi pemenuhan hak pembinaan warga binaan sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. “Ini bagian dari pembinaan kepribadian yang mencakup sikap, perilaku, kesadaran hukum, dan keagamaan,” ujarnya.
Pelatihan manasik haji dipandu langsung oleh Pendiri Nur Hidayah Group, Ustaz Sagiran. Ia mengapresiasi komitmen Lapas Yogyakarta dalam membina mental dan spiritual warga binaan secara konsisten. “Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan lancar dengan antusiasme tinggi dari peserta,” kata Ustaz Sagiran.
Para Warga Binaan Lapas Yogyakarta, peserta pembinaan manasik haji tampak menghayati aktivitas yang dilakukan. | Husni/ Humas Lapas Jogja
Dalam pelatihan, panitia menyiapkan miniatur Ka'bah lengkap dengan replika Maqam Ibrahim, Padang Arafah, Muzdalifah, Mina, serta bukit Safa dan Marwah. Para peserta mengikuti prosesi manasik mulai dari salat, wuquf, mabit, melempar jumrah menggunakan biji jagung, hingga tawaf dan sa’i dengan khusyuk.
Salah satu peserta, warga binaan berinisial EA, mengaku bersyukur dapat mengikuti pelatihan tersebut. “Saya tidak menyangka bisa merasakan pengalaman ini di dalam lapas. Rasanya seperti berada di Makkah al-Mukarramah. Terima kasih kepada lapas dan Ustaz Sagiran yang telah membimbing saya sehingga paham betul rukun haji,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Pelatihan diakhiri dengan simbolisasi tahalul dan sesi tanya jawab antara warga binaan dan pembimbing. Melalui kegiatan ini, Lapas Yogyakarta menegaskan pembinaan keagamaan sebagai pilar penting dalam membekali warga binaan agar siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi lebih baik.
“Harapan kami, kegiatan ini memberi bekal kemampuan dan kemauan, menguatkan niat, serta menambah ilmu bagi mereka,” pungkas Marjiyanto.
[Husni Tamrin/Humas Lapas Yogyakarta]
Hubungi Kami 
