Wujudkan Pembinaan Humanis, Kelompok Jathilan Turangga Mudha Wiraguna Lapas Yogyakarta rutin berlatih. | Humas Lapas Jogja
YOGYAKARTA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta terus mengembangkan pendekatan pembinaan yang humanis bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), salah satunya melalui pelatihan seni jathilan. Seperti yang terlihat pada Jumat (30/5) dengan melibatkan kelompok seni Jathilan Turangga Mudha Wiraguna, para WBP berlatih di area dalam Lapas.
Kelompok ini merupakan hasil dari pembinaan seni yang intensif sejak awal tahun 2022. Kegiatan mereka tidak hanya sebatas latihan, tetapi juga telah tampil dalam berbagai kesempatan, termasuk di hadapan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dengan mengenakan kostum khas dan diiringi gamelan, para WBP menampilkan tarian selamat datang lengkap dengan kuda kepang saat itu.
Kelompok Turangga Mudha Wiraguna beranggotakan para WBP, termasuk juga kelompok karawitan pengiring yang juga berasal dari warga binaan. Pembinaan ini berada di bawah arahan langsung Lapas Yogyakarta melalui Seksi Binadik.
Seluruh proses latihan dan pembinaan kesenian berlangsung di dalam lingkungan Lapas Kelas IIA Yogyakarta, sebagai bagian dari program pembinaan kepribadian. Menurut Kepala Lapas, Marjiyanto, pembinaan kesenian ini dilakukan sebagai bentuk pendekatan humanis dalam proses pemasyarakatan. “Kami ingin memberi ruang bagi WBP untuk mengekspresikan diri, mengasah bakat, sekaligus menjaga warisan budaya. Ini juga melatih ketangkasan, konsentrasi, dan kerja sama,” jelasnya.
Dengan diiringi kelompok karawitan, menjadikan kegiatan ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga bagian dari pembinaan yang menyeluruh.| Humas Lapas Jogja
Latihan dilakukan secara rutin, dengan pendampingan dari petugas serta melibatkan warga binaan sebagai pelatih internal. Iringan musik disajikan oleh kelompok gamelan internal, menjadikan kegiatan ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga bagian dari pembinaan yang menyeluruh. Dengan mengintegrasikan kesenian ke dalam program pembinaan, Lapas Yogyakarta berharap dapat memberikan bekal positif kepada para WBP untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah masa pidana mereka berakhir. [HT]