Kehadiran Petugas Dinas Pertanian dan Pangan memastikan daging kurban aman dikonsumsi.| Husni/ Humas Lapas Jogja
YOGYAKARTA – Dalam rangka Hari Raya Iduladha 1446 H, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta menyelenggarakan pemotongan hewan kurban berupa kambing. Untuk memastikan kelayakan dan keamanan konsumsi daging kurban, Lapas Yogyakarta menggandeng Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta dalam melakukan pemeriksaan dan pengawasan kesehatan hewan kurban pada Sabtu (7/6).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh dua petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan yang melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi hewan kurban sebelum dan sesudah penyembelihan. Pemeriksaan mencakup identifikasi potensi penyakit dan pemberian arahan teknis kepada panitia kurban jika ditemukan kelainan pada organ hewan.
“Tujuan pemantauan ini untuk memberikan rasa aman kepada warga binaan bahwa hewan yang disembelih dan daging yang akan dikonsumsi betul-betul aman dan sehat,” ujar Kepala Subseksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat) Lapas Yogyakarta, Arvian Dwi Nugroho.
Penelaah Teknis Kebijakan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Chailendriani, menjelaskan bahwa pasca-penyembelihan, organ seperti hati dan limpa menjadi perhatian utama. Organ hati yang terinfeksi ditandai dengan lubang-lubang kecil, sedangkan limpa bisa menunjukkan benjolan putih. Organ dengan kondisi tersebut dinyatakan tidak layak konsumsi dan harus dimusnahkan.
Proses pemeriksaan organ hewan kurban.| Husni/ Humas Lapas Jogja
Meski demikian, Chailendriani menegaskan bahwa daging kurban tetap aman dikonsumsi asalkan dimasak hingga matang sempurna. Ia juga menyarankan agar pakan ternak dijemur terlebih dahulu sebelum diberikan, sebagai langkah pencegahan infeksi cacing pada hewan.
Sebagai bentuk edukasi tambahan, masyarakat diimbau waspada terhadap penyakit fasciolosis yang dapat menyerang manusia jika mengonsumsi daging yang terinfeksi cacing Fasciola. Gejalanya antara lain demam, mual, pembengkakan hati, hingga risiko kronis seperti anemia dan sirosis hati.
Lapas Yogyakarta berkomitmen untuk memastikan proses kurban berjalan sesuai dengan protokol kesehatan hewan, demi menjaga keamanan dan kesehatan seluruh warga binaan.
[Husni Tamrin/Humas Lapas Jogja]