Sejumlah WBP yang juga takmir masjid, melaksanakan penyembelihan hewan kurban.| Krisman/ Humas Lapas Jogja
YOGYAKARTA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta atau Lapas Wirogunan merayakan Hari Raya Iduladha 1446 H dengan menyembelih sembilan ekor hewan kurban, Jumat (6/6). Penyembelihan dilakukan seusai salat Id yang dilaksanakan di lapangan tenis di dalam kompleks lapas.
Kepala Lapas Yogyakarta, Marjiyanto, mengatakan, rangkaian kegiatan penyembelihan dilaksanakan di halaman dapur "Bale Raos" di area dalam lapas. Adapun hewan kurban terdiri atas dua ekor sapi dan tujuh ekor kambing. Proses pemotongan dilakukan secara bertahap hingga hari tasyrik terakhir, Senin (9/6).
“Terima kasih kami sampaikan kepada para shohibul kurban. Hari ini dipotong satu sapi dan satu kambing, dilanjutkan pada Sabtu dan Senin. Setelah dimasak di dapur lapas, daging akan dibagikan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) dalam bentuk makanan siap saji sebagai tambahan gizi,” ujarnya.Kepala Lapas Yogyakarta, Marjiyanto ( Kedua dari kiri).| Krisman/ Humas Lapas Jogja
Di hadapan para petugas dan WBP yang mengikuti salat Id, Marjiyanto juga menyampaikan harapan agar Iduladha menjadi momen untuk memperkuat rasa syukur dan kepedulian. Ia menilai, semangat berbagi di hari raya dapat memperkuat nilai-nilai kemanusiaan di lingkungan lapas.
Bertindak sebagai imam sekaligus khatib dalam salat Iduladha, Ustaz Muhammad Mahlani dari Kementerian Agama Kota Yogyakarta, yang juga Koordinator Ustaz Madrasah Al-Fajar di Lapas Wirogunan, menyampaikan pesan tentang makna ibadah kurban. Dalam khotbahnya, ia menegaskan bahwa ibadah kurban bukan hanya wujud syukur kepada Allah, tetapi juga bentuk keterlibatan batin dalam semangat pelaksanaan ibadah haji.
"Kurban menjadi simbol keterhubungan ruhani kita dengan peristiwa agung haji. Meski tidak berhaji, kita tetap bisa mengambil bagian melalui ibadah kurban," ujarnya.
Pelaksanaan Salat Id Lapas Yogyakarta.| Krisman/ Humas Lapas Jogja
Ia menambahkan, Iduladha adalah momentum untuk belajar menjadi pribadi yang abrar, yakni sosok yang taat dalam beribadah kepada Allah (hablum minallah) sekaligus memberi manfaat bagi sesama (hablum minannas).
"Iduladha mengajarkan keberanian untuk berkorban, bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga waktu, tenaga, dan kepentingan pribadi demi menjadi pribadi yang lebih baik," tutupnya.
[Husni Tamrin/ Humas Lapas Yogyakarta]