Kalapas Yogyakarta, Marjiyanto membantu salah seorang pengunjung.| Husni/Humas Lapas Jogja
YOGYAKARTA — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta sukses menggelar layanan kunjungan khusus dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah pada 1–2 April 2025 lalu. Selama dua hari pelaksanaan, tercatat sebanyak 2.736 pengunjung hadir untuk bertemu dengan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Aula Sasana Krida Wiraguna Lapas Yogyakarta.
Kepala Lapas Yogyakarta, Marjiyanto, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemenuhan hak warga binaan untuk bersilaturahmi dengan keluarga, khususnya pada momen hari besar keagamaan seperti Idulfitri. “Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik agar WBP dan keluarga dapat bersilaturahmi dengan nyaman, sekaligus menjadi motivasi dalam proses pembinaan,” ujarnya, Rabu (2/4).
Pelaksanaan kunjungan dilakukan dengan protokol keamanan yang ketat. Sebanyak 59 petugas diterjunkan dan setiap WBP mendapat waktu 20 menit untuk bertemu keluarga di Aula Sasana Krida Wiraguna, dengan sistem antrean teratur guna mencegah kerumunan.
Dari data yang dihimpun, kunjungan hari pertama dilakukan oleh 409 laki-laki dewasa, 558 perempuan dewasa, dan 179 anak-anak. Adapun jumlah WBP yang menerima kunjungan mencapai 298 orang.
"Pada hari kedua, jumlah pengunjung tercatat sebanyak 1.590 orang, yang terdiri dari 850 laki-laki dewasa, 550 perempuan dewasa, dan 190 anak-anak. Dan, jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang menerima kunjungan mencapai 318 orang," ujar Marjiyanto.
Suasana Kunjungan Khusus Hari Raya Idulfitri, bertempat di Aula Sasana Krida Wiraguna Lapas Yogyakarta.| Husni/ Humas Lapas Jogja
Selama kegiatan berlangsung, pengawasan disinergikan dengan aparat Polsek Pakualaman dan Koramil 05/Pakualaman untuk menjamin keamanan dan ketertiban. Menurut Marjiyanto, kegiatan kunjungan ini bukan sekadar momentum silaturahmi, tetapi juga bagian dari proses reintegrasi sosial yang sejalan dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
“Kami ingin agar hubungan sosial antara WBP dan keluarga tetap terjaga, karena itu menjadi kunci semangat perubahan,” jelasnya.
Usai pelaksanaan, pihak Lapas melakukan evaluasi menyeluruh dan menyampaikan laporan kepada Kantor Wilayah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepala Lapas juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan. Melalui layanan ini, Lapas Yogyakarta menegaskan komitmennya sebagai lembaga yang mendorong perubahan positif bagi WBP. [HT]