Kepala Lapas Kelas IIA Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo (Paling kiri) berfoto bersama usai penyerahan paket gizi. | Foto: Tim Humas Lapas Jogja
YOGYAKARTA -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta menyerahkan paket gizi kepada anak-anak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan ini sebagai langkah nyata pihak lapas dalam menyukseskan program percepatan penurunan stunting yang digalakkan pemerintah sebagai isu prioritas nasional.
"Masalah stunting urgen untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu perkembangan sumber daya manusia, bahkan sampai tingkat kematian anak. Oleh karena itu, Lapas Jogja ikut berperan aktif dalam pengentasannya, dengan cara penyisihan sebagian premi bagi anak warga binaan," terang Kepala Lapas Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, pada Senin (21/8/2023).
Lebih lanjut Kepala Lapas menjelaskan bahwa Premi diberikan kepada WBP dalam bentuk uang digital atau voucher. Selain dapat digunakan untuk membeli kebutuhan WBP selama berada di Lapas, dapat pula dikirim ke keluarga dan dibelikan paket gizi seperti kegiatan hari ini.
"Ini sudah menjadi program lapas, bagi warga binaan pemasyarakatan yang mengikuti pembinaan kemandirian yang mendapatkan premi itu, menyisihkan hasilnya untuk dibelikan paket gizi kepada anak-anaknya. Jadi premi ini selain membantu mengentaskan kemiskinan, juga menjadi wujud peran aktif kita, dalam percepatan penurunan stunting," jelasnya.
Sementara itu, warga binaan inisial Y mengucapkan terima kasih atas program bermanfaat yang menurutnya tidak pernah terpikirkan olehnya, meski berada di dalam lapas namun masih bisa memberikan tambahan gizi buat anaknya.
Jajaran Pemasyarakatan DIY melakukan penyulkuhan terkait stunting di kab. gunungkidul. | Foto: ist
Sebelumnya pada Senin (24/7/2023) Jajaran Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY melaksanakan Bakti Sosial dan Penyuluhan dan Pencegahan Stunting di Kalurahan Baleharjo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.
Dalam kesempatan itu, Jajaran Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY, menggandeng Puskesmas Wonosari II, dengan menghadirkan dr Anton Dwi Sulistyo, sebagai pemateri penyuluhan.
Pada kesempatan itu, dr Anton menyampaikan bahwa Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
"Adapun enam langkah pencegahan diantaranya memperhatikan nutrisi sejak dalam kandungan, memperhatikan gizi 1000 hari pertama anak, peran orang tua untuk mencegah, asi eksklusif dan imunisasi, serta melakukan pemeriksaan rutin," jelasnya. [HT]
Masyarakat antusias mengikuti penyuluhan terkait stunting. Dalam kesempatan itu paket gizi juga dibagikan. | Foto: ist